Jatuh Bangun Merek-merek Smartphone Dunia

Ponsel Jadul (Dok. GSMArena.com)

Dulu nama Nokia begitu menguasai dunia telepon sejak awal tahun 2000an, perusahaan asal Finlandia tersebut banyak digemari dari seluruh dunia. Tetapi beberapa tahun kemudian nama Nokia semakin meredup bahkan hampir tenggelam. 

Nokia bahkan mengalami penurunan sejak tahun 2010, sebelumnya CEO Nokia saat itu Stephen Elop memposting memo "Membakar Platform" sistem operasi besutan dari Nokia yakni Symbian yakni sistem operasi yang sangat terkenal di sematkan pada ponsel saat itu.

Lumia 800 dengan sistem operasi Windows Mobile merambah ke berbagai negara pada akhir 2011, tapi saat itu bisa dibilang sudah terlambat. Pasalnya Symbian sudah mulai tergantikan dengan sistem operasi yang baru yakni sistem operasi Android. 

Anda bisa melihat potongan merah kecil muncul, itu adalah Lumia bermerek Microsoft. Mereka nyaris tidak ada blip di radar. Pada 2016 sebuah perusahaan baru memakai nama Nokia, dengan nama HMD Global dan kembali popular. 

Sony dan Ericsson mempunyai kenangan tersendiri, Anda bisa melihat warna cranberry dan ungu yang bergabung di tahun 2001 sehingga diberi nama Sony Ericsson sebagai perusahaan gabungan. Kemitraan itu dibubarkan saat Sony mengakuisisi Ericsson pada 2012. 

HTC memulai hidup sebagai ODM dan perangkat XDA untuk O2 mengilhami nama forum XDA-Developers yang terkenal. Sekitar tahun 2006, HTC mulai menjual produk dengan merek sendiri dan dan dengan cepat dikenal dengan kualitas premiumnya. Merek HTC semakin memudar hingga sekarang dan merambah ke VR untuk membawanya ke tahun 2020an. 

Anda bisa melihat pergerakan terutama merek-merek dari China hingga menjadi terkenal. Raksasa Huawei menginvestasikan banyak usaha dan uangnya untuk membuat kehadiran perangkatnya semakin berat. Bahkan merek-merek pendatang baru dari China dengan harga yang terjangkau membuat mereka semakin berkibar. 

Berbeda dengan Xiaomi, yang telah membuktikan diri bahwa mereka mampu mempromosikan diri dan merupakan salah satu merek paling populer saat ini. Bandingkan dengan Motorola, yang praktis tidak berkambang hingga saat ini. 

Apple bahkan tidak membutuhkan media sosial, orang-orang rela berbaris di jalanan (bahkan tidur di tenda) untuk mendapatkan iPhone terbaru. Tetapi saat ini sudah tidak terjadi lagi, mungkin banyak orang yang mulai bosan dengan perangkat yang terlalu mahal. Atau mungkin perangkat kelas menengahnya sudah bagus kualitasnya. 

Jika Anda melihat tabel tersebut kita bisa melihat jatuh bangun merek-merek smartphone dunia. Mereka yang berinovasi akan bisa bertahan sementara yang tidak berinovasi pasti akan ketinggalan, seperti dikutip dari GSMArena.com (15/10/2017).

Tweet

Subscribe to receive free email updates: